Langitan- sebuah ilmu yang tidak
pernah dipraktekkan oleh santri putra Langitan
bukan berarti ilmu tersebut harus diabaikan begitu saja. Itulah sebabnya OSIS dan ISMA (OSIS-nya MI-MTs)
Al Falahiyah menyelenggarakan seminar Haidl, Nifas dan Istihadhoh di gedung
Madrasah Aliyah (Darut Tauhid) lantai tiga. Kamis (01/11/2012)
Dengan pemaparan yang begitu gamblang oleh Ust. Muntahal Khoir, sang Tutor,
seluruh santri seakan terhipnotis untuk selalu memperhatikan keterangan beliau.
“untuk membahas masalah ini seharusnya dibutuhkan waktu tiga hari lebih,
bahkan lima hari. Namun karena seminar ini hanya terbatas dua hari saja, yah
kita harus serius mengikuti materinya.”. terang Ust. Muntahal Khoir.
Kegiatan ini memang berlangsung selama dua hari dengan tiga kali pertemuan,
yakni kamis malam jum’at seusai jama’ah Maghrib dan dilanjutkan lagi setelah
jama’ah isya’ –karena memang seluruh
santri diwajibkan mengikuti sholat berjama’ah–
kemudian pertemuan kedua pada hari jum’at pagi sekitar pukul 08.15 WIS
s/d 11.00 WIS. Sedangkan peremuan terakhir setelah jama’ah sholat jum’at sampai
pukul 15.30 WIS.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 300 peserta dari tingkatan
Ibtida’iyah sampai Aliyah. Semula jumlah peserta hanya diperkirakan mencapai
250 orang, namun karena banyaknya para santri yang berminat, peserta jadi
membeludak pada acara tersebut.
“kami memang membatasi para peserta, sehingga buku makalah yang kami cetak
hanya berkisar 250 saja. Akhirnya kami harus mencetak lagi 70 buku” begitulah kata Ahmad Zamroni Afif, Ketua
ISMA.
Hal itu juga mengakibatkan kapasitas gedung tersebut berkurang sehingga
setelah jama’ah Isya’, panitia harus menjebol satu sekat lagi yang sebelumnya
sudah ada dua sekat dari tiga kelas yang telah dijebol.
Tiga tahun yang lalu seminar Haidl semacam ini juga pernah digelar oleh
OSIS dan ISMA. Dan pada tahun ini seminar tersebut digelar kembali mengingat
pentingnya ilmu tersebut walaupun bagi seorang pria sekalipun, sebab kelak
mereka akan maenjadi suami yang harus menuntun sang istri.
“kebanyakan masyarakat wanita mengalami kekeliruan dalam mengatasi masalah
haidl, mereka menganggap yang keluar adalah darah Haidl namun sebenarnya itu
adalah darah Istihadhoh. Atau sebaliknya, mereka anggap yang keluar darah
Istihadhoh padahal itu adalah darah Haidl. Akibatnya, mereka meninggalkan
sholat yang sebenarnya itu diwajibkan, atau melakukan sholat padahal itu
diharamkan” begitulah ungkap beliau saat membuka seminar.
ooooooh.
BalasHapus